Wednesday, January 23, 2008
Thursday, January 04, 2007
Film
Kemarin pas internet down ngabisin dvd:
1 . little miss sunshine
2. after the wedding
3. babel
4. death of the president
recommended banget: after the wedding. ini film gila.
1 . little miss sunshine
2. after the wedding
3. babel
4. death of the president
recommended banget: after the wedding. ini film gila.
Tuesday, December 19, 2006
mods js baru
hari ini JS dapat tambahan mods baru.
baru saja saya baiat:)
makasih, Mba Lita.
kita memang butuh mods baru yang bijak, yang bisa memandang persoalan dari semua sisi, dan amanah.
baru saja saya baiat:)
makasih, Mba Lita.
kita memang butuh mods baru yang bijak, yang bisa memandang persoalan dari semua sisi, dan amanah.
Orang yang Mata Kirinya Luka
Tadi malam ada seseorang yang mengetuk pintu
Siapa?
Aku katanya.
Anaknya manis sekali.
Dia tersenyum.
Dengan membawa foto dirinya dengan baju pengantin ungu.
Tiba tiba dengan pelan ia mengelupas dan mengambil mata kirinya.
Aku sudah terluka, gumamnya, sembari menaruh
mata kiri di atas lembaran buram fotonya.
Dan aku terdiam. Kupegang mata dan foto itu.
Memandangi mata itu di atas selembar foto
yang bukan pernikahannya.
Aneh, tak ada darah. Tak ada tangis.
Hanya luka yang begitu dalam di hatinya.
Terima kasih, aku tak bisa menyembuhkanmu.
Aku hanya ingin kamu menjadi diri sendiri
dan kutawarkan mata kiriku yang pernah luka sepertimu
untuk pengganti mata kirimu.
Apakah engkau sudi?
Dia tersenyum.
Aku pun tersenyum,
aku tak ingin jawaban menggantung.
Bukan untukmu jawaban itu, tapi untukku.
Juga untuk sebongkah mata kirimu
yang sudah kupasang dimata hatiku.
Siapa?
Aku katanya.
Anaknya manis sekali.
Dia tersenyum.
Dengan membawa foto dirinya dengan baju pengantin ungu.
Tiba tiba dengan pelan ia mengelupas dan mengambil mata kirinya.
Aku sudah terluka, gumamnya, sembari menaruh
mata kiri di atas lembaran buram fotonya.
Dan aku terdiam. Kupegang mata dan foto itu.
Memandangi mata itu di atas selembar foto
yang bukan pernikahannya.
Aneh, tak ada darah. Tak ada tangis.
Hanya luka yang begitu dalam di hatinya.
Terima kasih, aku tak bisa menyembuhkanmu.
Aku hanya ingin kamu menjadi diri sendiri
dan kutawarkan mata kiriku yang pernah luka sepertimu
untuk pengganti mata kirimu.
Apakah engkau sudi?
Dia tersenyum.
Aku pun tersenyum,
aku tak ingin jawaban menggantung.
Bukan untukmu jawaban itu, tapi untukku.
Juga untuk sebongkah mata kirimu
yang sudah kupasang dimata hatiku.
Sakit Perut
Tadi malem saya sudah ngerasa perut gak enak banget..Seharian cuman bikin indomie+telor dan pesen bakso...Sadar udah mulai gak enak, saya malah coba paksain keluar ke Chilli's..Undangan dari temen yang baru datang dari Belitung..Katanya dah lama gak makan steak..Setelah mandi, saya langsung kesana..Pesen teh anget dan karena menu Chilli's juga terkenal besar-besar banget, kami berempat akhirnya gak menambah menu lagi..
Saya coba ngabisin Nachos dan Steaknya..Lumayan..Minum teh anget .Langsung keringat keluar. Tapi kepala masih pusing sebelah. Biasa, kalau perut lagi gak enak, migrain juga datang. Akhirnya minta obat ke Tina, temen yang baru datang. Dikasih biogesic. Langsung diminum. Lumayan bisa buat nambah kekuatan ngobrol2 sampai Chilli's tutup.
Sampai rumah, duh tiba tiba gak kuat. Langsung aja masuk kamar mandi. Mencret2x. Malamnya gak bisa tidur sampai jam 3-an. Muntah2 juga sih sedikit. Setelah mulai ngantuk, akhirnya ambil minyak angin, olesin perut dan tidur.
Paginya dah lumayan sih. Bisa ke warteg depan pesen telor ceplok, perkedel dan kuah sop. Tapi, ginilah kalau nasib telat makan dan seharian kena ac di kamar: masuk angin.
Saya coba ngabisin Nachos dan Steaknya..Lumayan..Minum teh anget .Langsung keringat keluar. Tapi kepala masih pusing sebelah. Biasa, kalau perut lagi gak enak, migrain juga datang. Akhirnya minta obat ke Tina, temen yang baru datang. Dikasih biogesic. Langsung diminum. Lumayan bisa buat nambah kekuatan ngobrol2 sampai Chilli's tutup.
Sampai rumah, duh tiba tiba gak kuat. Langsung aja masuk kamar mandi. Mencret2x. Malamnya gak bisa tidur sampai jam 3-an. Muntah2 juga sih sedikit. Setelah mulai ngantuk, akhirnya ambil minyak angin, olesin perut dan tidur.
Paginya dah lumayan sih. Bisa ke warteg depan pesen telor ceplok, perkedel dan kuah sop. Tapi, ginilah kalau nasib telat makan dan seharian kena ac di kamar: masuk angin.
Sunday, December 17, 2006
The Book of Mirdad
Belum selesai-selesai membaca buku satu ini.
Benar kata Akmal, akan lebih indah, jika tiap bab buku ini kita pause sebentar, mencoba mereguk semua kalimat puitis Naimy, pengarangnya.
Buku ini luar biasa. Buku untuk sarapan bagi mereka yang haus santapan rohani.
Salah seorang sahabat bahkan sampai bilang, ini kitabku. Kitabnya beneran. Haduh!:)
Saya yakin dia becanda. Lha wong masih ngaji:)
Benar kata Akmal, akan lebih indah, jika tiap bab buku ini kita pause sebentar, mencoba mereguk semua kalimat puitis Naimy, pengarangnya.
Buku ini luar biasa. Buku untuk sarapan bagi mereka yang haus santapan rohani.
Salah seorang sahabat bahkan sampai bilang, ini kitabku. Kitabnya beneran. Haduh!:)
Saya yakin dia becanda. Lha wong masih ngaji:)
Ketemuan Kang PA
Kemarin ketemu Kang PA. Ngobrol sampai pagi dengan Kang Hanang dan Mba Nuke.
Biasa ketemu dengan para pencari memang asyik. Dari depan warung kalibata (depan warung pecel pincuk), lanjut di kost Kang PA sampai pagi jam 03.00 pagi hanya ditemani teh tubruk kentel adukan dari Kang Hanang. Rasane Mak Nyuss.
Paginya di kasih kartu Tarot, tinny tarot, sama Kang PA. Kartu tarot kecil yang lucu banget. Bagi saya tarot hanya sekedar media, tak lebih, untuk membantu katarsis saat kita ingin melihat kompeksitas suatu masalah. Hasilnya bagi saya semacam stelan instrumen saja. Perlu instrumen2 lain agar tercapai pilihan ideal (toh, gak ada pilihan yang sempurna 100%, pasti ada bayang2 resiko, ya, kan? Kita mah manusia, tinggal meminimalkan saja resiko itu).
Bagi saya, doa, afirmasi, dan materialisasi adalah lebih penting.
Di kostnya, saya sekalian ambil "kitab" saya yang lain, kumpulan tulisan Goenawan Mohamad: Kata dan Waktu.
Thanks, Kang. Atas advice dan semuanya.
Biasa ketemu dengan para pencari memang asyik. Dari depan warung kalibata (depan warung pecel pincuk), lanjut di kost Kang PA sampai pagi jam 03.00 pagi hanya ditemani teh tubruk kentel adukan dari Kang Hanang. Rasane Mak Nyuss.
Paginya di kasih kartu Tarot, tinny tarot, sama Kang PA. Kartu tarot kecil yang lucu banget. Bagi saya tarot hanya sekedar media, tak lebih, untuk membantu katarsis saat kita ingin melihat kompeksitas suatu masalah. Hasilnya bagi saya semacam stelan instrumen saja. Perlu instrumen2 lain agar tercapai pilihan ideal (toh, gak ada pilihan yang sempurna 100%, pasti ada bayang2 resiko, ya, kan? Kita mah manusia, tinggal meminimalkan saja resiko itu).
Bagi saya, doa, afirmasi, dan materialisasi adalah lebih penting.
Di kostnya, saya sekalian ambil "kitab" saya yang lain, kumpulan tulisan Goenawan Mohamad: Kata dan Waktu.
Thanks, Kang. Atas advice dan semuanya.
Saturday, December 02, 2006
Multitasking
Minggu pagi.
Dibangunin Bu Nunung, yang bersih-bersih rumah, jam 08.
Buka pintu, ambil koran halaman depan, ambil handuk, ambil CD, celana pendek, kaos.
Masuk kamar mandi.
Duduk di kloset.
Baca koran. Sambil sikat gigi.
(gosok gosok)
....
........
..........
............eeeee..............ahhh.
Dan, tiba tiba denger bunyi: plung...
Tutup koran. Masukkin celah jendela kamar mandi (apa sih itu namanya?)
Kumur-kumur. Naruh sikat. Bersih-bersih. Mandi.
Inilah multitasking, pikirku.
Sambil mikir yang lain, kenapa ya kalau di kamar mandi semua waktu jadi melambat? Apalagi kalau sikat gigi.
Mmm, jadi inget cerpennya Dewi.
Dibangunin Bu Nunung, yang bersih-bersih rumah, jam 08.
Buka pintu, ambil koran halaman depan, ambil handuk, ambil CD, celana pendek, kaos.
Masuk kamar mandi.
Duduk di kloset.
Baca koran. Sambil sikat gigi.
(gosok gosok)
....
........
..........
............eeeee..............ahhh.
Dan, tiba tiba denger bunyi: plung...
Tutup koran. Masukkin celah jendela kamar mandi (apa sih itu namanya?)
Kumur-kumur. Naruh sikat. Bersih-bersih. Mandi.
Inilah multitasking, pikirku.
Sambil mikir yang lain, kenapa ya kalau di kamar mandi semua waktu jadi melambat? Apalagi kalau sikat gigi.
Mmm, jadi inget cerpennya Dewi.
Friday, December 01, 2006
True Love and In Love.
True Love and In Love.
When we are "In Love" we are more tied into our emotions, our fantasies, our needs and this could blind us to the deeper meaning of "True Love" wants to give us. When we experience the True Love with other person, we are achieving oneness. We reach a state of consciusness where we feel their pain as if it happen to us. Ultimately, we can experience the divine when we are involved in such a relationship. Unfortunately, we are under the influence of our "Ego" so our inclination is to look for the quick fix. Instead of creating a healthy relationship, we develop what we call as "addiction".
We hear the word of addiction and it is associated with drugs, alcohol, food and gambling but yes, we can also become addicted to people, to relationship and to "love".
Addiction happens whenever our happiness is dependant on an outside source.
Think of how many times you have felt you couldn't live without a particular friend or someone you were attracting or dating to. Perhaps you couldn't stand the thought of losing her/him. And haven't you had times it seemed impossible to get thru a situation without him or her. You needed them in order for you to feel capable and complete.
When our self-worth becomes entangled in what "they" think of us, How "they" see us, how we feel when we are with or without "them", we have made the other person the cause and left ourselves to be the effect. For not too long, we are searching everywhere for that energy, that high, until --boom--it explodes in our face.
Addiction is not to be confused with affection.
Having affection for someone--wishing that person happiness, or wishing them to be free from suffering ----is a wonderful thing, providing there is no agenda attached. This is what we are striving for : unconditional love and compassion. With affection, we do not feel as if our very existense is tangled up with another's.
Addiction, on the other hand is like "glue". We feel useless without that special person. We can feel as if there is no point to our lives without them and while relationships are vital and necessary, relying on them or on anything other than you and your ability to generate the Light is futile.
The test to determine whether you are "in Love" or experiencing "True Love" is to ask yourself this question i.e : "If I had to let this person go, could I ? And would I survive ?.
So if you are "In love" you will always posses the "sifat" of jealousy, rage, pain and try to maintain it for your own sake whereas experiencing the "True Love" you are more concern about the being of your loved one without considering whether you could own it personally or not. There is no string attached. This is also the basic principal in every marriage that is valid for both parties, not only the husband or the wife. This is what I called "a divorce" situation in a real "marriage".
salam,
hs
----
Copy paste dari tulisan Mas Hario di milis tetangga:)
When we are "In Love" we are more tied into our emotions, our fantasies, our needs and this could blind us to the deeper meaning of "True Love" wants to give us. When we experience the True Love with other person, we are achieving oneness. We reach a state of consciusness where we feel their pain as if it happen to us. Ultimately, we can experience the divine when we are involved in such a relationship. Unfortunately, we are under the influence of our "Ego" so our inclination is to look for the quick fix. Instead of creating a healthy relationship, we develop what we call as "addiction".
We hear the word of addiction and it is associated with drugs, alcohol, food and gambling but yes, we can also become addicted to people, to relationship and to "love".
Addiction happens whenever our happiness is dependant on an outside source.
Think of how many times you have felt you couldn't live without a particular friend or someone you were attracting or dating to. Perhaps you couldn't stand the thought of losing her/him. And haven't you had times it seemed impossible to get thru a situation without him or her. You needed them in order for you to feel capable and complete.
When our self-worth becomes entangled in what "they" think of us, How "they" see us, how we feel when we are with or without "them", we have made the other person the cause and left ourselves to be the effect. For not too long, we are searching everywhere for that energy, that high, until --boom--it explodes in our face.
Addiction is not to be confused with affection.
Having affection for someone--wishing that person happiness, or wishing them to be free from suffering ----is a wonderful thing, providing there is no agenda attached. This is what we are striving for : unconditional love and compassion. With affection, we do not feel as if our very existense is tangled up with another's.
Addiction, on the other hand is like "glue". We feel useless without that special person. We can feel as if there is no point to our lives without them and while relationships are vital and necessary, relying on them or on anything other than you and your ability to generate the Light is futile.
The test to determine whether you are "in Love" or experiencing "True Love" is to ask yourself this question i.e : "If I had to let this person go, could I ? And would I survive ?.
So if you are "In love" you will always posses the "sifat" of jealousy, rage, pain and try to maintain it for your own sake whereas experiencing the "True Love" you are more concern about the being of your loved one without considering whether you could own it personally or not. There is no string attached. This is also the basic principal in every marriage that is valid for both parties, not only the husband or the wife. This is what I called "a divorce" situation in a real "marriage".
salam,
hs
----
Copy paste dari tulisan Mas Hario di milis tetangga:)
Ali dan Nana
Ini cerita Nana dan Ali, dua temen yang kost di kontrakanku:P Pas pulang dari Roxy di suatu hari Minggu, Ali di belakang dan Nana (cowok), di depan.
Ali (Ini anaknya sering overconfidence):"Nah, depan itu belok aja. Tenang, gak ada polisi, kok"
Nana (Ini anaknya alim banget):"Yakin gak ada polisi???"
Ali: "Tenangggg..."
Nana:"Okee.."
Dengan sigap Nana belok kanan..Baru saja belok tiba-tiba ada Pak Pol nongol dari balik pohon.
Nana:"ASTAGHFIRULLOHHH..."
Ali:"ASY******..!!!"
Polisi:"ASYIKKK"
Mereke berdua pun turun dari motor. Dan tiba-tiba dengan tanpa rasa bersalah dengan gagah perkasa Ali bilang ke Nana, didepan Pak Pol:"AKU DAH DUA KALI LHO KENA TILANG DISINIIIIIII".
Polisi:"Lha, Bapak udah tau disini gak boleh belok dan udah kena tilang kok ya diulangi?"
Nana:"&%&^****ALI&&&^&%((***????!!!!"
Pulang ke kost, Nana langsung sewot. Minta uangnya yang buat Pak Polisi dibalikin.
Dan, hari itu aku kETAWA NGAKAKKKKK.
ALI, ALI...lha wong dah dua kali kena tilang di belokan yang sama kok ngajak2 Nana. Lha lagian pula dia cerita2 ke Nana di depan Pak Polisi pula..Ancuurrr
.HHOOHOHOHOHHOOKKKKKKKSSSSSSS
Ali (Ini anaknya sering overconfidence):"Nah, depan itu belok aja. Tenang, gak ada polisi, kok"
Nana (Ini anaknya alim banget):"Yakin gak ada polisi???"
Ali: "Tenangggg..."
Nana:"Okee.."
Dengan sigap Nana belok kanan..Baru saja belok tiba-tiba ada Pak Pol nongol dari balik pohon.
Nana:"ASTAGHFIRULLOHHH..."
Ali:"ASY******..!!!"
Polisi:"ASYIKKK"
Mereke berdua pun turun dari motor. Dan tiba-tiba dengan tanpa rasa bersalah dengan gagah perkasa Ali bilang ke Nana, didepan Pak Pol:"AKU DAH DUA KALI LHO KENA TILANG DISINIIIIIII".
Polisi:"Lha, Bapak udah tau disini gak boleh belok dan udah kena tilang kok ya diulangi?"
Nana:"&%&^****ALI&&&^&%((***????!!!!"
Pulang ke kost, Nana langsung sewot. Minta uangnya yang buat Pak Polisi dibalikin.
Dan, hari itu aku kETAWA NGAKAKKKKK.
ALI, ALI...lha wong dah dua kali kena tilang di belokan yang sama kok ngajak2 Nana. Lha lagian pula dia cerita2 ke Nana di depan Pak Polisi pula..Ancuurrr
.HHOOHOHOHOHHOOKKKKKKKSSSSSSS
Thursday, November 30, 2006
Jumatan
Lagi, saya ketemu dengan para penjual agama. Jumatan tadi sungguh membuat saya ingin menutup telinga. Buat apa didengarkan kalau hanya membuat orang merasa paling benar dan berhak men-jugde orang lain salah? Emang loe Tuhan?
Saya jadi ingat kata-kata seorang teman: sekarang tempat ibadah hadir disetiap RT, tapi content-nya -sayangnya-kurang dijaga dengan baik. Ibarat koran, sejak RUU kebebasan pers dikumdangankan oleh Yunus Yosfiah, koran tumbuh menjamur. Orang-orang dilanda euforia. Banyak orang-orang yang sudah malang melintang dibisnis media, mencium bisnis ini. Koran pun tumbuh bak jamur di musim hujan. Izin, kala itu, diberikan ke sekitar 1500-an media. Yang terbit hanya 300. Yang mati lebih banyak lagi.
Garbage in-garbage out. Kembali ke para penjual agama itu. Daripada dapat sampah, keluarnya juga sampah, saya pun mending asyik berdzikr. Tanpa konsentrasi, hanya merasakan sensasi nafas saja yang keluar masuk dari hidung, konon tempat dimana jumenengnya sang Alif berada. Yah, namanya manusia, kalau bisa nih, kudu eling terus, dimanapun dia berada.
Saya jadi ingat kata-kata seorang teman: sekarang tempat ibadah hadir disetiap RT, tapi content-nya -sayangnya-kurang dijaga dengan baik. Ibarat koran, sejak RUU kebebasan pers dikumdangankan oleh Yunus Yosfiah, koran tumbuh menjamur. Orang-orang dilanda euforia. Banyak orang-orang yang sudah malang melintang dibisnis media, mencium bisnis ini. Koran pun tumbuh bak jamur di musim hujan. Izin, kala itu, diberikan ke sekitar 1500-an media. Yang terbit hanya 300. Yang mati lebih banyak lagi.
Garbage in-garbage out. Kembali ke para penjual agama itu. Daripada dapat sampah, keluarnya juga sampah, saya pun mending asyik berdzikr. Tanpa konsentrasi, hanya merasakan sensasi nafas saja yang keluar masuk dari hidung, konon tempat dimana jumenengnya sang Alif berada. Yah, namanya manusia, kalau bisa nih, kudu eling terus, dimanapun dia berada.
Life of Pi & Journey of Souls
Minggu ini saya akhirnya bisa menghabiskan Life of Pi. Konon buku ini berdasar kisah nyata.
Saya ingin menulis lebih jauh tentang buku ini. Sebuah buku pencarian yang sangat bagus.
Oya, saya juga langsung membabat Journey of Souls-nya Newton.
Sayang, masih banyak PR kerjaan yang perlu dituntasin.
Saya ingin menulis lebih jauh tentang buku ini. Sebuah buku pencarian yang sangat bagus.
Oya, saya juga langsung membabat Journey of Souls-nya Newton.
Sayang, masih banyak PR kerjaan yang perlu dituntasin.
Menang tan ngasorakake
Memecahkan masalah, mengambil koin di dasar kolam, tanpa membuat keruh air dan kalau bisa tanpa membuat air bergejolak. Ini latihan sulit. Ini cara jowo sekali. Kalau menuruti emosi, mungkin saya sudah kesal karena tidak dituruti orang yang sudah diberi wewenang untuk melaksanakannya. Karena kondisi salah satu usaha saya juga lagi baru bisa bernafas, setelah sempat ramai pada bulan ramadhan lalu, saya pun harus hati hati sekali menempatkan porsi masalah kali ini.
Sebenarnya masalahnya sepele, namun karena hal kecil ini potensi jadi besar, saya harus menunggu moment tepat untuk menyelesaikannya.
Bagaimanapun saya ingat kata kata orang bijak. Orang akan berjiwa besar kalau melihat masalah besar menjadi kecil. Dan orang akan menjadi berjiwa kecil kalau seringkali membesarkan masalah-masalah kecil. Memang sangat relative, kembali ke porsi dan potensi masalah itu tadi.
Ya, saya mungkin akan memakai cara jowo lagi. Menang tan ngasorakake.
Sebenarnya masalahnya sepele, namun karena hal kecil ini potensi jadi besar, saya harus menunggu moment tepat untuk menyelesaikannya.
Bagaimanapun saya ingat kata kata orang bijak. Orang akan berjiwa besar kalau melihat masalah besar menjadi kecil. Dan orang akan menjadi berjiwa kecil kalau seringkali membesarkan masalah-masalah kecil. Memang sangat relative, kembali ke porsi dan potensi masalah itu tadi.
Ya, saya mungkin akan memakai cara jowo lagi. Menang tan ngasorakake.