C E R I & H O T C H O C O
Lantas bagaimana rasa syukur ini harus diingkari?
Ketika kita menuangkan hot choco kepada teman duduk
kita, kita tahu bahwa hidup tak sepenuhnya sebuah
sebatas obrolan.
Hidup juga tak menakjubkan hanya karena pemikir
memberi nama pada Sang Ada dan penyair menyanyi
tentang Sang Suci dan pelukis membuat sketsa Sang
Hidup.
Hidup menakjubkan karena kita, di usia senja hari,
ternyata masih bisa memetik buah ceri yang ranum, yang
subtil, dan mencicipinya, dan membaginya. Ditengah
riang suara cucu-cucu kita yang bermain layang-layang.
"Opa, Oma, lihat layanganku terbang tinggi sekali".
Dengan mata rabun, kita tak pernah melihat
layang-layang itu. Kita tersenyum, dan buah ceri
adalah pengganti kesenangan masa senja. Sebuah
desahan, dan kita tahu ada kekuatan Maha Kuasa yang
membuat kita melihat bahwa
kebahagiaan hidup adalah membagi untuk yang terkasih.
----
*tahajud, di malam-Mu aku menjemput*
copy paste dari dokumen lama.
Ketika kita menuangkan hot choco kepada teman duduk
kita, kita tahu bahwa hidup tak sepenuhnya sebuah
sebatas obrolan.
Hidup juga tak menakjubkan hanya karena pemikir
memberi nama pada Sang Ada dan penyair menyanyi
tentang Sang Suci dan pelukis membuat sketsa Sang
Hidup.
Hidup menakjubkan karena kita, di usia senja hari,
ternyata masih bisa memetik buah ceri yang ranum, yang
subtil, dan mencicipinya, dan membaginya. Ditengah
riang suara cucu-cucu kita yang bermain layang-layang.
"Opa, Oma, lihat layanganku terbang tinggi sekali".
Dengan mata rabun, kita tak pernah melihat
layang-layang itu. Kita tersenyum, dan buah ceri
adalah pengganti kesenangan masa senja. Sebuah
desahan, dan kita tahu ada kekuatan Maha Kuasa yang
membuat kita melihat bahwa
kebahagiaan hidup adalah membagi untuk yang terkasih.
----
*tahajud, di malam-Mu aku menjemput*
copy paste dari dokumen lama.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home